Sunday, 27 March 2016

makalah hadist tarbawy

harunm302@gmail.com


A.   Latar belakang
Dalam Al-Quran telah dijelaskan bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk yang mulia dan mempunyai keistimewaan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Allah memberi manusia akal supaya manusia berfikir untuk membangun sebuah peradaban dan kemaslahatan di dalamnya.
Sesuai sabda nabi “ sungguh telah aku tinggalkan pada kalian sesuatu yang tidak akan menjadikan kalian tersesat selagi kalian berpegang teguh dengannya yaitu Al Qur’an dan sunnahNya.” HR Muslim no:1218.
,                                  Allah SWT menegaskan bahwa Dia telah melebihkan mereka itu dengan kelebihan yang sempurna dari kebenyakan makhluk yang lain yang di ciptakan-Nya. Dengan demikian seharusnya manusia tidak mengadakan tuhan-tuhan yang lain yang mereka persekutukan dengan Allah. Akan tetapi hendaknya beribadah kepada-Nya, mensyukyuri semua nikmat-Nya, sertamengikuti bimbingan wahyu-Nya.

B.     Rumusan masalah
1.      Apa isi kandungan QS. Al Isra ayat 70?
2.      Apa isi kandungan QS. Al Imran ayat 30?
3.      Apa hadis yang menjelaskan tentang manusia sebagai makhluk pembelajar?
4.      Apa keterkaitan antara QS. Al Isra ayat 70, QS. Al Imran ayat 30, dan hadis yang menjelaskan tentang manusia sebagai makhluk pembelajar?



واخفض لهما جناح الذل من الرحمة وقل ربي ارحمهما كما ربياني صغير

Terjemahan: Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih saying dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya   sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil,”

Penjelasan dari ayat di atas sebagai berikut:
Rendahkanlah dirimu kepada keduanya dengan perbuatanmu, berlaku lembutlah kepada kepada keduanya, bersikaplah kepada keduanya sebagaimana orang yang tunduk dan patuh, seperti keadaan burung saat anaknya mendekat dan bergabung dengannya, lalu ia merendahkan sayapnya pada anaknya. Menurut ketentuan ayat ini, semestinya manusia memposisikan dirinya sebagai pihak yang tunduk dan patuh kepada orang tuanya dalam perkatannya, diamnya, dan pandangnya, tanpa menatap dengan pandangan yang tajam atau pandangan marah, sebagai wujud kasih sayang itu muncul dari hati bukan hanya untuk melaksanakan perintah, takut cela, dan kritikan saja.
Mohonkanlah kasih sayang dari Allah bagi keduanya saat keduanya memasuki usia tua dan setelah wafat. Adab orangtua tidak hanya dengan perkataan saja, akan tetapi dengan perbuatan saja, yaitu mendoakan keduanya agar diberi rahmat dan kasih sayang yang menghimpun segala berbagai kebaikan dalam agama dan dunia, dan hendaknya anak mengucapkan dalam doanya, “Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” Maksudnya, limpahkanlah kepada keduanya curahan rahmat seperti rahmat yang meliputiku lantaran pendidikan kedua orangtuaku terhadapku pada saat aku masih kecil. Mengingat pendidikan pada waktu kecil ini menambah empati dan sayang seseorang kepada orangtuanya




No comments:

Post a Comment