Monday, 28 March 2016
KONSEP DASAR BELAJAR dan PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah : Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. H. Abdul Wahib, M.Ag
Disusun :
1. Rokhawati (1503036098)
2. Nur Kholidah (1503036099)
3. Ghoniy An Naafi’ (1503036100)
4. Fitriani (1503036101)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN WALISONGO SEMARANG
2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar dan pembelajara nmerupakan suatu istilah yang tak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses pendidikan. Jika ada proses belajar, maka disitu ada pembelajaran. Dan jika ada pembelajaran berarti disitu ada proses belajar. Begitu seterusnya, saling terkait, tak dapat berdiri sendiri-sendiri. Perbedaan belajar dan pembelajaran terletak pada penekanannya. Pembahasan masalah belajar lebih menekan kepada siswa dan proses yang menyertaidalam rangka perubahan tingkah lakunya. Adapun pembelajaran lebih menekankan pada guru dalam upayanya untuk membuat siswa dapat belajar.
Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap menjadi bersikap benar, dari tidak terampil menjadi terampil melakukan sesuatu. Belajar tidak hanya sekedar memetakan pengetahuan atau informasi yang disampaikan. Namun bagaimana melibatkan individu secara aktif membuat ataupun merevisi hasil belajar yang diterimanya menjadi suatu pengalamaan yang bermanfaat bagi pribadinya. Pembelajaran merupakan suatu sistim yang membantu individu belajar dan berinteraksi dengan sumber belajar dan lingkungan.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Konsep Dasar Belajar
2. Bagaimana Prinsip-Prinsip Belajar
3. Metode Belajar
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Konsep Dasar Belajar
Konsep dasar belajar merupakan kegiatan yang berproses dalam memakai unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Hal ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dijalani siswa baik pada saat dia berada disekolah atau berada dilingkungan rumah atau dilingkungan keluarganya sendiri.
Ada sebagian orang yang beranggapan bahwa konsep dasar belajar hanya semata-mata menghapalkan atau mengumpulkan fakta-fakta yang ada dalam bentuk informasi atau materi dalam pelajaran. Maka orang yang beranggapan seperti itu biasanya akan segera merasa bangga saat anak-anaknya telah bias menyebutkan kembali secara lisan sebagian besar informasi yang ada di dalam buku teks atau yang diajarkan oleh guru.
Selain itu, ada juga sebagian orang yang memandang bahwa belajar adalah latihan biasa seperti yang terlihat pada latihan membaca serta menulis. Persepsi semacam ini biasanya membuat mereka akan merasa cukup puas jika anak-anak mereka sudah bias memperlihatkan keterampilan secara fisik tertentu walaupun tanpa pengetahuan tentang arti dan hakikat serta tujuan keterampilan tersebut.
B. Prinsip-PrinsipBelajar
Prinsip belajar adalah suatu hubungan yang terjadi antara peserta didik dengan pendididik agar siswa mendapat motivasi belajar yang berguna bagi diri sendiri. Dan juga, prinsip belajar dapat digunakan sebagai landasan berfikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi agar proses belajar dan pembelajaraan dapat berjalan dengan baik antara pendidik dan peserta didik. Berikut ini adalah contoh prinsip-prinsip yang berkaitan dengan proses belajar :
1. Prinsip kesiapan, yaitu proses yang mempengaruhi kesiapan siswa atau kondi sisiswa yang memungkinkan ia dapat belajar.
2. Prinsip motivasi, yaitu suatu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai kegiatan, mengatur arah kegiatan itu dan memelihara kesungguhan.
3. Prinsip keaktifan,yaitu dapat berupa kegiatan fisik dan kegiatan psikis. Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan, dan sebagainya. Sedangkan kegiatan psikis misalnya menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan dan kegiatan psikis yang lain.
4. Prinsip memahami tujuan, yaitu setiap orang belajar harus memahami apa tujuannya, kemana arah tujuan itu dan apa manfaat bagi dirinya. Prinsip ini sangat penting dimiliki oleh orang belajar agar proses yang dilakukannya agar cepat selesai dan berhasil. Belajar tanpa memahami tujuan dapat menimbulkan kebingungan pada orang hilang kegairahan, tidak sistematis atau asal ada saja. Orang yang belajar tanpa tujuan ibarat kapal berlayar tanpa tujuan, terombang-ambing tak tentu arah yang dituju. Sehingga akhirnya bisa terlanggar batu karang atau terdampar kesuatu pulau.
5. Prinsip memiliki kesungguhan, yaitu orang yang belajar harus memiliki kesungguhan untuk melaksanakanya. Belajar tanpa kesungguhan akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan. Selain itu, akan banyak waktu dan tenaga terbuang dengan percuma. Sebaliknya, belajar dengan sungguh-sungguh serta tekun akan memperoleh hasil yang maksimal dan penggunaan waktu yang lebih efektif.
C. MetodeBelajar
a. Metode Ceramah
Metodepembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompokpendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar.
b. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan menghasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami materi tersebut. Metode Tanya Jawab akan menjadi efektif bila materi yang menjadi topic bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi. Pertanyaaan yang diajukan bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan banyak kemungkinan jawaban), serta disajikan dengancara yang menarik.
c. Metode Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif.
d. Metode Eksperimen
Merupakan suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.
III. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Belajar dan pembelajara nmerupakan suatu istilah yang tak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses pendidikan. Jika ada proses belajar, maka disitu ada pembelajaran. Dan jika ada pembelajaran berarti disitu ada proses belajar. Begitu seterusnya, salingterkait, tak dapat berdiri sendiri-sendiri. Perbedaan belajar dan pembelajaran terletak pada penekanannya. Pembahasan masalah belajar lebih menekan kepada siswa dan proses yang menyertaidalam rangka perubahan tingkah lakunya. Adapun pembelajaran lebih menekankan pada guru dalam upayanya untuk membuat siswa dapat belajar. Sedangkan Prinsip belajar adalah suatu hubungan yang terjadi antara peserta didik dengan pendididik agar siswa mendapat motivasi belajar yang berguna bagi diri sendiri.
Prinsip-prinsip belajar adalah
1. Prinsip kesiapan
2. Prinsip motivasi
3. Prinsip keaktifan
4. Prinsip memahami tujuan
5. Prinsip memiliki kesungguhan
B. SARAN
Tersaji dan tersusunnya makalah dengan tema Konsep Dasar Belajar dan Prinsip-prinsip Belajar, berusaha mengungkap pertumbuhannya, yang dimulai dari pengertian dari konsep belajar sampai pada prinsip-prinsip belajar itu. Para pemuka dan penjelasan lebih lanjut akan diajarkan menjadi ulasan kesekian kalinya.
Sampainya tulisan ini kepada para pembaca, diharapkan mampu memancing gairah kepedulian untuk ikut berpartisipasi menuju pembahasan yang lebih kompleks lagi. Oleh karena itu penulis sedikit menyengaja memberikan ruang hampa untuk tempat para partisipator menyumbangkan ide-ide yang konstruktif dan imajinatif sebagai calon pemuka intelektual masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Dalyono, Muhammad. 2007. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, hlm. 48.
Soemanto, Wasty. 1987. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bina Aksara.
Syah, Muhibbin, 1995. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment