Monday 28 March 2016

KONSEP DASAR BELAJAR dan PRINSIP-PRINSIP BELAJAR MAKALAH Disusun guna memenuhi tugas Mata kuliah : Psikologi Pendidikan Dosen Pengampu : Dr. H. Abdul Wahib, M.Ag Disusun : 1. Rokhawati (1503036098) 2. Nur Kholidah (1503036099) 3. Ghoniy An Naafi’ (1503036100) 4. Fitriani (1503036101) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN WALISONGO SEMARANG 2015 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar dan pembelajara nmerupakan suatu istilah yang tak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses pendidikan. Jika ada proses belajar, maka disitu ada pembelajaran. Dan jika ada pembelajaran berarti disitu ada proses belajar. Begitu seterusnya, saling terkait, tak dapat berdiri sendiri-sendiri. Perbedaan belajar dan pembelajaran terletak pada penekanannya. Pembahasan masalah belajar lebih menekan kepada siswa dan proses yang menyertaidalam rangka perubahan tingkah lakunya. Adapun pembelajaran lebih menekankan pada guru dalam upayanya untuk membuat siswa dapat belajar. Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap menjadi bersikap benar, dari tidak terampil menjadi terampil melakukan sesuatu. Belajar tidak hanya sekedar memetakan pengetahuan atau informasi yang disampaikan. Namun bagaimana melibatkan individu secara aktif membuat ataupun merevisi hasil belajar yang diterimanya menjadi suatu pengalamaan yang bermanfaat bagi pribadinya. Pembelajaran merupakan suatu sistim yang membantu individu belajar dan berinteraksi dengan sumber belajar dan lingkungan. B. Rumusan Masalah 1. Pengertian Konsep Dasar Belajar 2. Bagaimana Prinsip-Prinsip Belajar 3. Metode Belajar II. PEMBAHASAN A. Pengertian Konsep Dasar Belajar Konsep dasar belajar merupakan kegiatan yang berproses dalam memakai unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Hal ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dijalani siswa baik pada saat dia berada disekolah atau berada dilingkungan rumah atau dilingkungan keluarganya sendiri. Ada sebagian orang yang beranggapan bahwa konsep dasar belajar hanya semata-mata menghapalkan atau mengumpulkan fakta-fakta yang ada dalam bentuk informasi atau materi dalam pelajaran. Maka orang yang beranggapan seperti itu biasanya akan segera merasa bangga saat anak-anaknya telah bias menyebutkan kembali secara lisan sebagian besar informasi yang ada di dalam buku teks atau yang diajarkan oleh guru. Selain itu, ada juga sebagian orang yang memandang bahwa belajar adalah latihan biasa seperti yang terlihat pada latihan membaca serta menulis. Persepsi semacam ini biasanya membuat mereka akan merasa cukup puas jika anak-anak mereka sudah bias memperlihatkan keterampilan secara fisik tertentu walaupun tanpa pengetahuan tentang arti dan hakikat serta tujuan keterampilan tersebut. B. Prinsip-PrinsipBelajar Prinsip belajar adalah suatu hubungan yang terjadi antara peserta didik dengan pendididik agar siswa mendapat motivasi belajar yang berguna bagi diri sendiri. Dan juga, prinsip belajar dapat digunakan sebagai landasan berfikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi agar proses belajar dan pembelajaraan dapat berjalan dengan baik antara pendidik dan peserta didik. Berikut ini adalah contoh prinsip-prinsip yang berkaitan dengan proses belajar : 1. Prinsip kesiapan, yaitu proses yang mempengaruhi kesiapan siswa atau kondi sisiswa yang memungkinkan ia dapat belajar. 2. Prinsip motivasi, yaitu suatu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai kegiatan, mengatur arah kegiatan itu dan memelihara kesungguhan. 3. Prinsip keaktifan,yaitu dapat berupa kegiatan fisik dan kegiatan psikis. Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan, dan sebagainya. Sedangkan kegiatan psikis misalnya menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan dan kegiatan psikis yang lain. 4. Prinsip memahami tujuan, yaitu setiap orang belajar harus memahami apa tujuannya, kemana arah tujuan itu dan apa manfaat bagi dirinya. Prinsip ini sangat penting dimiliki oleh orang belajar agar proses yang dilakukannya agar cepat selesai dan berhasil. Belajar tanpa memahami tujuan dapat menimbulkan kebingungan pada orang hilang kegairahan, tidak sistematis atau asal ada saja. Orang yang belajar tanpa tujuan ibarat kapal berlayar tanpa tujuan, terombang-ambing tak tentu arah yang dituju. Sehingga akhirnya bisa terlanggar batu karang atau terdampar kesuatu pulau. 5. Prinsip memiliki kesungguhan, yaitu orang yang belajar harus memiliki kesungguhan untuk melaksanakanya. Belajar tanpa kesungguhan akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan. Selain itu, akan banyak waktu dan tenaga terbuang dengan percuma. Sebaliknya, belajar dengan sungguh-sungguh serta tekun akan memperoleh hasil yang maksimal dan penggunaan waktu yang lebih efektif. C. MetodeBelajar a. Metode Ceramah Metodepembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompokpendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. b. Metode Tanya Jawab Metode Tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan menghasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami materi tersebut. Metode Tanya Jawab akan menjadi efektif bila materi yang menjadi topic bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi. Pertanyaaan yang diajukan bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan banyak kemungkinan jawaban), serta disajikan dengancara yang menarik. c. Metode Diskusi Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif. d. Metode Eksperimen Merupakan suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya. III. PENUTUP A. KESIMPULAN Belajar dan pembelajara nmerupakan suatu istilah yang tak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses pendidikan. Jika ada proses belajar, maka disitu ada pembelajaran. Dan jika ada pembelajaran berarti disitu ada proses belajar. Begitu seterusnya, salingterkait, tak dapat berdiri sendiri-sendiri. Perbedaan belajar dan pembelajaran terletak pada penekanannya. Pembahasan masalah belajar lebih menekan kepada siswa dan proses yang menyertaidalam rangka perubahan tingkah lakunya. Adapun pembelajaran lebih menekankan pada guru dalam upayanya untuk membuat siswa dapat belajar. Sedangkan Prinsip belajar adalah suatu hubungan yang terjadi antara peserta didik dengan pendididik agar siswa mendapat motivasi belajar yang berguna bagi diri sendiri. Prinsip-prinsip belajar adalah 1. Prinsip kesiapan 2. Prinsip motivasi 3. Prinsip keaktifan 4. Prinsip memahami tujuan 5. Prinsip memiliki kesungguhan B. SARAN Tersaji dan tersusunnya makalah dengan tema Konsep Dasar Belajar dan Prinsip-prinsip Belajar, berusaha mengungkap pertumbuhannya, yang dimulai dari pengertian dari konsep belajar sampai pada prinsip-prinsip belajar itu. Para pemuka dan penjelasan lebih lanjut akan diajarkan menjadi ulasan kesekian kalinya. Sampainya tulisan ini kepada para pembaca, diharapkan mampu memancing gairah kepedulian untuk ikut berpartisipasi menuju pembahasan yang lebih kompleks lagi. Oleh karena itu penulis sedikit menyengaja memberikan ruang hampa untuk tempat para partisipator menyumbangkan ide-ide yang konstruktif dan imajinatif sebagai calon pemuka intelektual masa depan. DAFTAR PUSTAKA Dalyono, Muhammad. 2007. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, hlm. 48. Soemanto, Wasty. 1987. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bina Aksara. Syah, Muhibbin, 1995. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya

makalah pendidikan pancasila


Sunday 27 March 2016

soal un 2014

Diund uh da ri http://urip.word press.com fb@urip.kalteng DOKUMEN NEGN RA r iilil tililfl lilfi ril ililil ril ililt til lil Kimi:r SMA/MA IPA Nama : No Peserta: l. Perhatikan 5 buah senyawa kovalcrr bmikut! (1) H2O (2) NH3 (3) PCi,s (4) CO2 (s) cH4 Diantara senyawa kovalcn tcrscbut yang mcnyimpang dari kaidah ol

psikologi pendidikan

I. Latar belakang Dalam perkembangan zaman sampai saat ini psikologi semakin dikenal masyarakat sebagai upaya mencari solusi bagi aneka ragam permasalahan yang dihadapi manusia menjadi pilihan yang bijak. Psikologi adalah proses mental dan perilaku atau studi mengenai fenomena persepsi, kognisi, emosi, kepribadian, perilaku, dan hubungan interpersonal. Dalam artian luas psikologi mengandung pengertian usaha untuk memahami peran individu dan perilaku sosial, pengembangan manusia, olahraga, kesehatan, industri, media, dan hukum. Perkembangan soft skill juga mempengaruhi seseorang dalam berkehidupan dimasyarakat pada umumnya untuk bisa menyesuaikan dengan keadaan lingkupan agar bisa memilih mana yang baik dan mana yang kurang baik tanpa menyakiti pihak manapun, agar dalam masyarakat tidak terjadi kekerasan, hidup dengan harmonis. II. Rumusan masalah 1. Pengertian soft skill 2. Faktor-faktor penyebab terjadinya perilaku kekerasan siswa   III. Pembahasan 1. Pengertian soft skill Soft skill adalah suatu kemampuan yang bersifat afektif yang dimiliki seseorang, selain kemampuannya atas penguasaan teknis formal intelektual suatu bidang ilmu, yang memudahkan seseorang untuk dapat diterima dilingkungan hidupnya dan lingkungan kerjanya, soft skill berpengaruh kuat terhadap kesuksesan seseorang dan memperkuat pembentukan pribadi yang seimbang dari segi hard skill. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa soft skill adalah kemampuan yang dimiliki seseorang, yang tidak bersifat kognitif, tetapi lebih bersifat afektif yang memudahkan seseorang untuk mengerti kondisi psikologis diri sendiri, mengatur ucapan, pikiran, dan sikap serta perbuatan yang sesuai dengan norma masyarakat, berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Sebagaimana telah dikemukakan bahwa soft skill merupakan kemampuan afektif yang memudahkan seseorang untuk lebih dapat dengan mudah beradaptasi dan bergaul dengan lingkungan sekitarnya. Swiderski (dalam soelistiowati, 2008) menjelaskan bahwa soft skill terdiri atas 3 faktor utama, yaitu: a. Kemampuan psikologis, yakni kemampuan yang dapat membuat seseorang bertindak atas pertimbangan pemikiran sehingga tercipta perilaku yang sesuai dengan apa yang ada dipikirannya, termasuk kemampuan kontrol diri dan konsep diri. Kemampuan psikologi lebih pada apa yang ada didalam diri manusia, yang dapat membantu orang tersebut untuk mengerti diri sendiri dan orang lain dalam hubungannya dengan orang lain dan lingkungannya. b. Kemampuan sosial, yaitu kemampuan seseorang untuk berinteraksi dan membawa diri dalam pergaulan dalam kelompoknya. c. Kemampuan komunikasi, yaitu kemampuan yang meliputi upaya penyampaian pesan dan informasi baik yang tertulis, tidak tertulis, verbal maupun nonverbal, kematian seseorang dalam mengemukakan maksud dalam berkomunikasi sehingga dapat terhindar dari kemungkinan terjadinya kesalahpahaman. Selanjutnya dijelaskan bahwa ada 4 klaster utama pembentuk soft skill siswa, yaitu interaksi, manajemen pribadi, kemampuan komunikasi, dan kemampuan mengorganisasikan sesuatu. Keempat klaster ini secara bersama-sama menambah kualitas lulusan terutama dalam hal-hal yang non ilmu didalam dunia kerja. Selanjutnya akan dijelaskan dibawah ini: a) Interaksi (interaction), yang meliputi kesadaran bersikap, kemampuan mengatasi konflik, kemampuan bekerja sama, kemampuan mentoleransi perbedaan, etika, kemampuan bekerja dalam tim. Kemampuan berinteraksi ini disebut sebagai kemampuan sosial karena lebih tentang kaitannya dalam berhubungan dengan lingkungannya. b) Manajemen pribadi (self management), kemampuan membuat keputusan, kemampuan untuk belajar, disiplin diri, kemampuan untuk instropeksi diri, kemampuan menanggulanngi sters, deskripsi ini disebut juga sebagai kemampuan psikologis, yang berusaha untuk mengerti diri sendiri dan ornag lain dalam rangka menjalin hubungan dengan orang lain dalam kehidupan dan dunia kerja. c) Kemampuan berkomunikasi (communication skills), termasuk kemampuaun mendelegasikan tugas, kemampuan mendengarkan dan kemampuan melakukan presentasi. d) Kemampuan mengorganisasikan sesuatu (organization), termasuk kemampuan mengatasi masalah berdasarkan kepentingan nilai dan kepentingan proses berfikir yang sistematis, dan kemampuan untuk mengenali sumber permasalahan. 2. Faktor-faktor penyebab terjadinya perilaku kekerasan siswa Faktor penyebab perilaku kekerasan dapat digolongkan kedalam dua kategori, yakni faktor internal yang bersumber pada diri sendiri dan faktor eksternal yang bersumber dari luar diri sendiri. faktor yang mempengaruhi perilaku kekerasan: 1) Ketidakpedulian orang tua berkaitan dengan faktor status sosial ekonomi. 2) Pengaruh pergaulan dengan teman sebaya 3) Kehidupan yang kurang harmois 4) Tayangan peristiwa kekerasan dimedia massa 5) Pengasuhan orang tua yang otoriter 6) Pengaruh faktor lingkungan sosial 7) Pembelajaran yang lebih berorintasi pada aspek kognitif 8) Kurangnya kontrol dari orang tua 9) Rendahnya pemahaman dan pengalaman nilai-nilai agama di kalangan siswa 10) Kurangnya aktivitas pengembangan pengembangan diri (soft skill) 11) Faktor kepribadian tempramental,sulit mengontrol diri dan emosional 12) Faktor personal hubungan antar pribadi dab pengunaan minuman keras dan obat-obat terlarang. 3. Bentuk Prilaku Kekerasan Perilaku kekerasan mengandung resiko bahaya dan kerugian bagi orang lain maupun pelaku kekerasan. Perilaku kekerasan dapat terjadi dalam lingkup yang luas baik dalam keluarga,sekolah maupun masyarakat. Perilaku kekerasan siswa sebagai bentuk khas perilaku agresi menjadi isu yang serius seperti tawuran siswa, perselisihan antarpribadi,pelecehan terhadap guru maupun orang tua siswa (whitaker,1993; Ursin 7& Olf, 1995). Lystad (dalam Roark, 1993) membedakan kekerasan dalam empat jenis: a. Kekerasan Instrumental Kekerasan yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu, seperti siswa meninju dinding kelas hanya karena bermaksud memperlihatkan kehebatannya. b. Kekerasan Ekspresif Kekerasan yang bertujuan menyakiti diri sendiri atau orang lain, seperti siswa meninju siswa lainnya sebagai tindakan balas dendam. c. Kekerasan Kultural Kekerasan yang diterima secara kultural seperti ucapan-ucapan yang bernada kekerasan tetapi sudah menjadi kelaziman dalam masyarakat tertentu. d. Kekerasan Nonkultural Kekerasan yang tidak dilegitimasi sesuai dengan norma-norma kultural, seperti memukul,menendang, meninju,mencaci maki, dan bentuk bentuk agresi fisik dan verbal lainnya. Diponegoro (2003) menjelaskan berbagai bentuk perilaku kekerasan a. Mengolok-olokkan orang lain, sesama muslim baik laki-laki maupun perempuan, harus saling menghormati dan memuliakan, jangan saling menghina bahkan merendahkan orang lain dengan mengeksploitasi keadaan fisik, gaya bicara, gerak gerik maupun sifat tertentu yang ada pada dirinya b. Mencela. Celaan, baik dengan kata-kata maupun perbuatan adalah perbuatan yang menyinggung dan menyakitkan hati orang lain. Karena sesama muslim ibaratnya satu batang tubu maka mencela orang lain sama dengan mencela diri sendiri c. Memanggil orang lain dengan gelar-gelar yang tidak disukai. Memanggil orang lain dengan nama atau gelar yang tidak disukai adalah sebuah kefasikan, kefasikan setelah keimanan itulah, kata Al-Qur’an nama yang paling buruk d. Berburuk sangka. Selalulah bersangka baik kepada sesama Mukmin. Utamakanlah berfikir positif terhadap kata-kata dan perbuatan orang lain. e. Mencari-cari kesalahan orang lain. Pada prinsipnya semua kejahatan dan dosa diundurkan azabnya sampai hari akhir, dalam konteks demikian orang-orang yang beriman dilarang meneliti dan mencari-cari kekerasa orang lain yang tidak merugikan atau meresahkan masyarakat f. Bergunjing adalah membicarakan keburukan orang lain dibelakangnya bermaksud menjelek-jelekan atau menyebarluaskan keburukannya. 4. Pengetahuan,Sikap,dan Perilaku guru atau orang tua terhadap perilaku kekerasan. a. Perilaku kekerasan termasuk di kalangan siswa sudah semakin memprihatinkan b. Kekerasan mencakup kekerasan fisik dan non fisik c. Perlu pencegahan dan tindakan korektif karena tindakan kekerasan ditinjau dari segi manapun itu tidak baik sangat tercela d. Perilaku kekerasan merupakan tindakan tercela, dosa ,amoral e. Kemampuan yang harus dimiliki siswa sehingga tidak melakukan kekerasan adalah memperbaiki hubungan interpersonal dan antarpersonal f. Perlunya keterampilan siswa. 5. Usaha-usaha untuk menggulangi perilaku kekerasan siswa. Usaha-usaha untuk menanggulangi perilaku kekerasan siswa. a. Penerapan tata tertib dan aturan dengan tegas b. Mengintensifkan layanan layanan bimbingan pribadi dan keagamaan c. Mengaktifkan pengembangan diri d. Melakukan pendekatan personal dan persuasif kepada siswa yang cenderung melakukan perilaku kekerasan. 6. Model Penanggulangan Perilaku Kekerasan Siswa a. Model preventif atau pencegahan secara konkret dapat dilakukan melalui pengembangan soft skill siswa oleh semua staf siswa. Kesehatan Mental dan Kepercayaan Eksistensi Penelitian ini bertujuan mengungkapkan pengaruh kepercayaan eksistensi terhadap kesejahteraan subjektif mahasiswa. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa program S1 FIP UNM. Data dikumpulkan denggan menggunakan skala yaitu skala kesejahteraan subjektif dan kepercayaan eksistensial. Tidak ada perbedaan signifikan antara mahasiswa laki-lak dan perempuan analisa variable menunjukan bahawa a. Ada pengaruhi positif yang signifikan pengakuan eksistensi Tuhan terhadap afek b. Ada kepuasan pengaruh positif yang signifikan pengakuan eksistensi Tuhan terhadap kepuasan hidup c. Ada pengaruh positif yang signifikan komitmen ajaran agama terhadap afek d. Ada pengaruh positif yang siggnifikan komitmen ajaran agama terhadap kepuasan hidup.  Dalam agama islam ada cara untuk meredam atau meminimalisir terjadinya kekerasan dengan menerapkan prinsip sebagai berikut : a. Ta’aruf yaitu saling kenal mengenal tidak hanya mengenal fisik atau biodata ringkas belakan, teteapi lebih jauh lagi ta’aruf latar belakang pendidikan, budaya, keagamaan dan ta’aruf pemikiran, ide-ide, cita-cita , dan juga ta’aruf problem masalah kehidupan. b. Tafahum yaitu saling memahami kelebihan dan kekurangan, kekuatan dan kelemahan masing-masing, sehingga segala macam bentuk kesalahpahaman dapat dihindari. c. Ta’awun yaitu saling tolong menolong. d. Takaful yaitu saling memberikan jaminan, sehingga tumbuh rasa aman. IV. Simpulan Pekembangan soft skill adalah pengembangan mental masyarakat berbasis kajian empiris tentang perilaku kekerasan dan soft skill dapat dikemukan beberapa hal,adapun dalam perkembangan soft skill mempunyai dampak positif dan negatif seperti yang dijelaskan diatas. Daftar Pustaka Syamsul Suryabrata, psikologi pendidikan berbasis analisis empiris aplikatif, Jakarta:kencana,2010 H. Abu Ahmadi, psikologi perkembangan, Jakarta: PT Rineka Cipta,2005

psikologi pendidikan

MULTIPLE INTELLIGENCE MAKALAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Psikologi Pendidikan Dosen Pengampu: Dr. H. Abdul Wahib, M.Ag Disusun : 1. Fatchur Rohman (1503036082) 2. Mirfati Albi (1503036083) 3. M. Nada Muafaq (1503036084) 4. Nia Zulfiya (1503036085) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SEMARANG 2015 I. PENDAHULUAN Istilah multiple intelegensi atau multiple intelligences sering juga disebut kecerdasan majemuk, atau kecerdasan ganda. Mengapa topik ini perlu dibahas dalam mata kuliah Belajar Pembelajaran? Karena setiap kali individu yang belajar pasti melibatkan pemikirannya, dan di dalam pikiran tersebut terdapat intelegensi atau kecerdasan. Sejak dahulu sampai sekarang masih banyak pertanyaan muncul berkaitan dengan intelegensi atau kecerdasan ini, misalnya mengapa anak saya bodoh? Mengapa saya tidak sepandai dia? Apakah orang itu bodoh karena IQ-nya rendah? dan seterusnya. Sekarang pertanyaan-pertanyaan tersebut mulai bergeser menjadi: apakah kecerdasan anak saya bisa ditingkatkan? siapa yang dapat meningkatkan kecerdasan? bagaimana meningkatan kecerdasan? dan seterusnya. Disamping itu, masih banyak pertanyaan lain yang sering diajukan orang berkenaan dengan kecerdasan ini. Selain itu, muncul juga keluhan dari para guru bahwa mereka telah menjelaskan materi pelajaran sejelas-jelasnya tetapi masih saja ada anak didik yang tidak dapat memahami pelajaran dengan baik. Banyaknya keluhan baik dari diri anak didik, orang tua, maupun pendidik tentang bagaimana cara agar anak didik dapat menerima pelajaran dengan baik mendorong dilakukannya penelitian untuk melihat faktor-faktor yang membuat anak didik dapat menerima pelajaran dengan baik. Salah satu temuan yang sangat bermanfaat adalah bahwa setiap individu memiliki tidak hanya satu intelegensi tetapi lebih, yang disebut multiple intelligences atau kecerdasan majemuk atau kecerdasan ganda. II. RUMUSAN MASALAH A. Apa yang dimaksud dengan Multiple Intelligence? B. Apa saja macam-macam Multiple Intelligence? C. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Inteligensi? D. Apa hubungan Inteligensi dengan Kehidupan Seseorang ? III. PEMBAHASAN A. Definisi Multiple Intelligence Dalam kamus bahasa inggris, “ Multiple” diartikan sebagai “ganda atau perkalian”. Sedangkan Intigensi berasal dari kata latin “ intelligere” yang berarti menghubungkan atau menyatukan satu sama lain (to organize, to relate, to bind together) (Walgito, 1997). Dalam bahasa Arab, inteligensi disebut dengan ad-dzaka yang berarti pemahaman, kecepatan, dan kesempurnaan sesuatu. Dalam arti, kemampuan(al-qudrah) dalam memehami sesuatu secara cepat dan sempurna( Murad, dalam mujib dan Mudzakir, 2002). Inteligensi sering diartikan dengan kecerdasan. Istilah”cerdas” sendiri sudah lazim dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bila seseorang tau banyak hal, mampu belajar cepat, serta sering dapat memilih tindakan yang efektif dalam situasi yang rumit, maka bisa di simpulkan dia orang yang cerdas. Meski fenomena yang dipelajari sama, namun para psikolog yang mempelajari tentang inteligensi memberikan pengertian yang beda-beda. Inteligensi adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu. William Stren mengemukakan batasan sebagai berikut: Inteligensi ialah kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat berpikir yang sesuai dengan tujuannya. William Stren berpendapat bahwa intelegensi sebagaian besar tergantung dengan dasar dan turunan. Pendidikan atau lingkunngan tidak begitu berpengaruh kepada intelegensi seseorang. Juga Prof. Waterink seorang Mahaguru di Amsterdam, menyatakan bahwa menurut penyeledikannya belum dapat dibuktikan bahwa intelegensi dapat diperbaiki atau dilatih. Belajar berpikir hanya diartikannya, bahwa banyaknya pengetahuan bertambah akan tetapi tidak berarti bahwa kekuatan berpikir bertambah baik . Inteligensi bersifat tidak permanen dan karakteristiknya dapat berubah, dapat dimodifikasi dan dikembangkan melalui pengalaman dan belajar (ormrod, 2011). Inteligensi ditandai oleh kemampuan beradaptasi dalam konteks lingkungan yang beragam dan bervariasi. Selain itu, kemampuan mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman yang telah ada ke dalam upaya memecahkan masalah, tugas-tugas baru yang menantang, menciptakan dan mengembangkan karya kreatif , dan membangun pengetahuan yang baru. Inteligensi juga ditandai oleh kemampuan untuk mengaktualisasikan kehidupan yang bermakna dan beradab. B. Macam-macam Multiple Intelligence oleh Gardner Multiple Intelligence ini merupakan teori yang dikembangkan dan dirumuskan oleh Howard Gardner. Gardner (1983, 1998, 1999;Gardner dan Hatch, 1990) mengemukakan bahwa setidak-tidaknya terdapat delapan kemampuan yang berbeda yang disebut kemampuan(kecerdasan) majemuk(multiple intelligence). Kedudukannya relatif bebas, tidak tergantung antara kemampuan yang satu dengan kemampuan yang lainnya. Individu yang memiliki kemampuan bahasa yang baik belum tentu memiliki kemampuan interpersonal yang baik pula. Ada salah satu kemampuan atau kecerdasan yang menonjol yang dimiliki oleh individu dan setiap individu berbeda kecerdasannya. Kedelapan macam Multiple Intelligence itu adalah: 1. Linguistic Intelligence (Kecerdasan bahasa/linguistik) yaitu kemampuan individu dalam menggunakan bahasa secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Contoh perilaku: mampu berargumentasi dengan baik, mampu menulis puisi, mampu memakai kata dan kalimat dengan baik dan benar. (jurnalistik, pengacara, pencipta iklan, penyair) 2. Logical-Mathematical Intelligence (Kecerdasan logis matematis) yaitu kemampuan berpikir dan bernalar secara logis, memecahkan masalah matematika dan ilmu pengetahuan. Contoh perilaku: mampu memecahkan masalah matematika dengan cepat, mampu membuktikan rumus matematika, dan mampu membuat rumusan masalah, dan menguji hipotesis berdasarkan fenomena yang diamati. (ahli matematika, pemrogram komputer, analis keuangan, akuntan, ilmuan dan menciptakan hipotesis) 3. Spatial-Intelligence (kecerdasan spasial) yaitu kemampuan membuat analis secara mendetail tentang apa yang diamati, serta membuat imajinasi dan kreasi objek visual dalam pikirannya. Contoh perilaku: mampu memahami perbedaan objek secara visual dengan baik, menggambar visual sesuai dengan objek, membangun imajinasi berdasarkan objek. (arsitek, fotografer) 4. Musical Intelligence (kecerdasan musikal) yaitu kemampuan menciptakan, memahami, dan menghargai musik. Contoh perilaku: memainkan alat musik, mengubah lagu dan musik (komposer), mengidentifikasi struktur musik dll.(konduktor, teknisi audio dll) 5. Bodily-Kinesthetic Intelligence (kecerdasan kinestetik-jasmani) yaitu keahlian dalam menggunkan seluruh atau sebagian organ tubuh untuk ekspresikan ide dan perasaan. Memiliki keterampilan mengolah tubuh. Contoh perilaku: menari, bermain sepak bola, basket, dan kegiatan olahraga lainnya, penampilan drama dll. (koreografer, penari, atlet, pengrajin dan montir) 6. Interpersonal Intelligence (kecerdasan interpersonal) yaitu kemampuan untuk menjalin hubungan baik dan harmonis dengan orang lain. Contoh perilaku: Mampu memahami suasana hati orang lain, mampu memahami keinginan, kemauan, dan harapan orang lain, serta mampu dan terampil menggunakan pengetahuan untuk memahami pikiran dan juga perasaan orang lain. 7. Intrapersonal Intelligence yaitu kemampuan untuk memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut. Kesadaran tentang motivasi, perasaan atau keinginan yang tumbuh pada diri sendiri. Contoh perilaku: mampu membedakan emosi ketika sedih, menyesal atau gembira, mampu memahami motif-motif yang mendorong perilaku, mampu menggunakan pengetahuan dan memahami diri secara sadar, yang berguna untuk menjalin hubungan dengan orang lain.(konselor, ahli teologi dan wirausahawan) 8. Naturalist Intelligence yaitu kemampuan memahami nilai alam secara baik, menghargai kehidupan flora dan fauna. Contoh perilaku: mampu mengidentifikasi jenis-jenis spesies hewan dan tumbuhan, mampu mengidentifikasi dan menghargai bentuk alam (seperti lembah, gunung, ngarai atau sungai dengan baik), mampu melakukan pelatihan bagi binatang dan bersahabat dengan binatang, mengaplikasikan pengetahuan yang berkaitan dengan landscape dan tanaman. C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inteligensi Seseorang Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi inteligensi, sehingga terdapat perbedaan inteligensi seseorang dengan yang lain adalah: a. Pembawaan: Pembawaan ditentukan oleh sifat-sifat dan ciri-ciri yang dibawa sejak lahir. “Batas kesanggupan kita”, yakni dapat tidaknya memecahkan suatu soal, pertama-tama ditentukan oleh pembawaan kita. Orang itu ada yang pintar dan ada yang bodoh. Meskipun menerima latihan dan pelajaran yang sama, perbedaan-perbedaan itu pasti tetap ada. b. Kematangan: Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan telah matang jika ia telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing. c. Pembentukan: Pembentukan ialah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan inteligensi. d. Minat dan pembawaan yang khas: Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar. Motif menggunakan dan menyelidiki dunia luar (manipulate and exploring motives). Dari manipulasi dan eksplorasi yang dilakukan di dunia luar itu, lama kelamaan timbullah minat terhadap sesuatu. Apa yang menarik minat seseorang mendorongnya untuk berbuat lebih giat dan baik. e. Kebebasan: Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang tertentu dalam memecahkan masalah-masalah. Semua faktor tersebut di atas bersangkut paut satu sama lain. Untuk menentukan inteligen atau tidaknya seorang anak, kita tidak dapat hanya berpedoman kepada salah satu faktor tersebut. Inteligensi adalah faktor total. Keseluruhan pribadi turut serta menentukan dalam perbuatan inteligensi seseorang . D. Hubungan Inteligensi dengan Kehidupan Seseorang Inteligensi atau kecerdasan seseorang memainkan peranan yang penting dalam kehidupannya. Akan tetapi kehidupan adalah sangat kompleks. Inteligensi bukan satu-satunya faktor yang menentukan sukses tidaknya kehidupan seseorang. Banyak lagi faktor yang lain. Faktor kesehatan dan ada tidaknya kesempatan, tidak dapat kita abaikan. Orang yang sakit-sakitan saja meskipun inteligensinya tinggi dapat gagal dalam usaha mengembangkan dirinya dalam kehidupannya. Demikian pula meskipun cerdas jika tidak ada kesempatan mengembangkan dirinya dapat gagal pula. Juga watak dapat (pribadi) seseorang sangat berpengaruh dan turut menentukan. Ini disebabkan karena kekurang-kemampuan bergaul dengan orang-orang lain dalam masyarakat, atau kurang memiliki cita-cita yang tinggi, sehingga kurang adanya usaha untuk mencapainya. Sebaliknya, ada pula seorang yang sebenarnya memiliki intelijensi yang sedang saja, dapat lebih maju dan mendapat kehidupan yang lebih layak berkat ketekunan dan keuletannya dan tidak banyak faktor-faktor yang mengganggu atau yang merintanginya. Akan tetapi inteligensi yang rendah dapat menghambat pula usaha seseorang untuk maju dan berkembang, meskipun orang itu ulet dan bertekun dalam usahanya. IV. Kesimpulan Dari pembahasan di atas dapat kami simpulkan bahwa kecerdasan majemuk adalah suatu kemampuan ganda untuk memecahkan suatu masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan. Adapun manfaat dari kecerdasan majemuk dalam proses pembelajaran yaitu sebagai masukan berupa teori, metode dan praktek tentang pembelajaran itu sendiri. V. PENUTUP Alhamdulillah tugas makalah ini dapat kami selesaikan dengan tepat waktu. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Kami menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dari makalah ini baik dari segi isi maupun tulisan. atas kurang dan lebihnya kami mengucapkan terimakasih. DAFTAR PUSTAKA Jhon M. Echols, Hasan Shadili, Kamus Inggris-Indonesia,(Jkarta: Gramedia, 2005). Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si. Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014). Drs. M. Ngalim Purwanto, MP.Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2014). I Nyoman Surna, Olga D. Pandairot, Psikologi Pendidikan 1, (Penerbit Erlangga: PT. Gelora Aksara Pratama, 2014).

makalah hadist tarbawy

harunm302@gmail.com


A.   Latar belakang
Dalam Al-Quran telah dijelaskan bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk yang mulia dan mempunyai keistimewaan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Allah memberi manusia akal supaya manusia berfikir untuk membangun sebuah peradaban dan kemaslahatan di dalamnya.
Sesuai sabda nabi “ sungguh telah aku tinggalkan pada kalian sesuatu yang tidak akan menjadikan kalian tersesat selagi kalian berpegang teguh dengannya yaitu Al Qur’an dan sunnahNya.” HR Muslim no:1218.
,                                  Allah SWT menegaskan bahwa Dia telah melebihkan mereka itu dengan kelebihan yang sempurna dari kebenyakan makhluk yang lain yang di ciptakan-Nya. Dengan demikian seharusnya manusia tidak mengadakan tuhan-tuhan yang lain yang mereka persekutukan dengan Allah. Akan tetapi hendaknya beribadah kepada-Nya, mensyukyuri semua nikmat-Nya, sertamengikuti bimbingan wahyu-Nya.

B.     Rumusan masalah
1.      Apa isi kandungan QS. Al Isra ayat 70?
2.      Apa isi kandungan QS. Al Imran ayat 30?
3.      Apa hadis yang menjelaskan tentang manusia sebagai makhluk pembelajar?
4.      Apa keterkaitan antara QS. Al Isra ayat 70, QS. Al Imran ayat 30, dan hadis yang menjelaskan tentang manusia sebagai makhluk pembelajar?



واخفض لهما جناح الذل من الرحمة وقل ربي ارحمهما كما ربياني صغير

Terjemahan: Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih saying dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya   sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil,”

Penjelasan dari ayat di atas sebagai berikut:
Rendahkanlah dirimu kepada keduanya dengan perbuatanmu, berlaku lembutlah kepada kepada keduanya, bersikaplah kepada keduanya sebagaimana orang yang tunduk dan patuh, seperti keadaan burung saat anaknya mendekat dan bergabung dengannya, lalu ia merendahkan sayapnya pada anaknya. Menurut ketentuan ayat ini, semestinya manusia memposisikan dirinya sebagai pihak yang tunduk dan patuh kepada orang tuanya dalam perkatannya, diamnya, dan pandangnya, tanpa menatap dengan pandangan yang tajam atau pandangan marah, sebagai wujud kasih sayang itu muncul dari hati bukan hanya untuk melaksanakan perintah, takut cela, dan kritikan saja.
Mohonkanlah kasih sayang dari Allah bagi keduanya saat keduanya memasuki usia tua dan setelah wafat. Adab orangtua tidak hanya dengan perkataan saja, akan tetapi dengan perbuatan saja, yaitu mendoakan keduanya agar diberi rahmat dan kasih sayang yang menghimpun segala berbagai kebaikan dalam agama dan dunia, dan hendaknya anak mengucapkan dalam doanya, “Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” Maksudnya, limpahkanlah kepada keduanya curahan rahmat seperti rahmat yang meliputiku lantaran pendidikan kedua orangtuaku terhadapku pada saat aku masih kecil. Mengingat pendidikan pada waktu kecil ini menambah empati dan sayang seseorang kepada orangtuanya




Tuesday 22 March 2016

contoh soal ipa



Description: LOGO miULANGAN UMUM MID SEMESTER GASAL
2014 / 2015
KKMI. KEC. KEDUNG








 
Mapel
: IPA
Nomor
:…………………………
Kelas
: VI ( Enam )
Nama
:…………………………
Hari / Tgl
: ……………………..
waktu
:…………………………
I . Berilah tanda silang ( x ) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar !
1.    Kelelawar memiliki kemampuan memperkirakan jarak dengan benda di sekitarnya dengan menggunakan bunyi pantul disebut  ….
a.    autotomi
b.    mamalia
c.    ekolokasi
d.    adaptasi
2.    Berikut yang menjadi ciri khusus  cicak dan tokek adalah ….
a.    memiliki lapisan perekat pada kaki
b.    punuk pada punggung
c.    dapat merubah warna kulitnya
d.    berkuku tajam
3.                            Tumbuhan pada gambar di samping
                        memiliki ciri khusus  ….



a.    baunya harum
b.    berdaun tipis dan lebar
c.    berdaun kecil dan dan berduri
d.    baunya busuk

4.                                          Tumbuhan  pada gambar 
                       di sampingmemiliki ciri
                       khusus untuk menarik
                 perhatian mangsanya, yaitu . . . .


a.  daunnya berbulu dan berengsel
b.  tangkai daun menjalar
c.  memiliki bau yang busuk
d. daunnya berbentuk seperti kantung dan
    menghasilkan nektar
5.    Tumbuhan kaktus banyak tumbuh di daerah ….
a.    rawa – rawa
b.    kering dan tandus
c.    yang banyak curah hujan
d.    tropis
6.    Makhluk hidup setiap hari bertambah jumlahnya karena ….
a.    berkembang biak
b.    hidup dan butuh makanan
c.    tumbuh dan bergerak
d.    hidup dan tumbuh
7.    Ciri – ciri berikut yang menandai masa pubertas secara skunder pada tubuh anak laki – laki adalah ….
a.    menstruasi
b.    tumbuh tinggi dan berat badan bertambah
c.    dada terlihat bidang
d.    pinggul membesar
8.    Perempuan mengalami menstruasi menandakan ….
a.     kedewasaan
b.     pertumbuhan
c.     berfungsinya alat reproduksi
d.     bertambahnya usia
  
9.    Berikut yang menjadi tanda pubertas secara primer bagi anak perempuan adalah  ….
a.    tumbuh kumis
b.    tumbuh jakun
c.    suara lebih berat
d.    menstruasi
10.    Di bawah ini  hewan yang berkembang biak secara ovipar, kecuali ….
a.       kelelawar dan kuda
b.      bebek dan ayam
c.       buaya dan ikan
d.      burung dan semut

11.                                Hewan pada gambar di samping
                            berkembang biak dengan cara ….



a.       ovipar
b.      vivipar
c.       ovovivipar
d.      membelah diri  
12.    1.   kuda dan bebek
2.   kambing dan kelinci
3.   kura- kura dan ikan
4.   ayam dan burung
Hewan di atas yang perkembang biakannya dengan cara melahirkan ditunjukkan pada nomor ….
a.       1
b.      2
c.       3
d.      4
13.    1.  menstruasi
2.  rambut kepala tumbuh dan panjang
3.  pinggul membesar
4.  tumbuh kumis
Ciri - ciri pubertas diatas bagi anak perempuan ditunjukkan pada nomor….
a.       1 dan 2
b.      2 dan 3
c.       1 dan 3
d.      2 dan 4
14.    Ovovivipar adalah perkembang biakan hewan dengan cara ….
a.       bertelur
b.      melahirkan
c.       bertelur dan melahirkan
d.      membelah diri
15.    1.   ikan
2.   angsa
3.   tikus
4.   kucing
Hewan di atas yang berkembang biak secara ovipar ditunjukkan pada nomor….
a.       1 dan 2
b.      1 dan 3
c.       2 dan 3
d.      2 dan 4

II. Isilah titik –titik di bawah ini dengan jawaban yang benar !
1.    Burung hantu menemukan mangsanya dengan menggunakan mata dan                  yang tajam
2.    Unta memiliki ciri khusus                 dipunggung  
3.    Kantung semar adalah tumbuhan pemakan ….
4.    Cairan manis bahan pembuat madu yang terdapat pada tumbuhan kantung semar disebut ….
5.    Vivipar adalah Perkembang biakan hewan dengan cara  …. 
6.    Bunga teratai memliki ciri khusus berdaun tipis dan ….  
7.    Tanda pubertas utama ( primer ) bagi anak perempuan adalah ….
8.    Kelelawar mencari makan pada waktu                 
9.    Perkembang biakan hewan dengan cara bertelur dan melahirkan disebut ….
10.                Bunglon memiliki ciri khusus dapat merubah warna ….
III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1.        Sebutkan 4 cara perkembang biakan hewan !
2.        Sebutkan  lima contoh hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan !
3.        Jelaskan ! mengapa tumbuhan kantung semar memakan serangga ?
4.        Jelaskan ! mengapa makhluk hidup perlu berkembang biak?
5.        Sebutkan tanda- tanda pubertas bagi anak laki – laki !

KUNCI JAWABAN
IPA KELAS 6
I.
1. c
4. d
7. c
10. a
13. c
2. a
5. b
8. c
11. b
14. c
3. d
6. d
9. d
12. b
15. a

II.
1.         Pendengaran
6.         Lebar
2.         Punuk
7.         Menstruasi
3.         Serangga
8.         Malam hari
4.         Nektar
9.         Ovovivipar
5.         Melahirkan
10.         Kulitnya

III.
1.    Cara perkembang biakan hewan :
a.       Membelah diri dan bertunas
b.      Ovipar ( bertelur )   
c.       Vivipar  ( melahirkan )
d.      Ovovivipar ( bertelur dan melahirkan )
2.    Kebijakan guru :
1)      Kucing
2)      Sapi
3)      Kerbau
4)      Kambing
5)      Kelinci
3.    Karena tumbuhan kantung semar membutuhkan nitrogen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
4.  Makhluk hidup perlu berkembang biak untuk menghasilkan keturunan dengan tujuan melestarikan jenisnya dan mewarisi sifat – sifat biologis induknya
5.  
1)      Mimpi basah
2)      Dada terlihat bidang
3)      Tumbuh kumis
4)      Jakun menonjol
5)      Suara menjadi berat
6)      Tumbuh rambut-rumbut halus disekitar kemaluan


                                 
  
 
 B. Isilah titik-titik pada soal berikut dengan jawaban yang tepat.
1. Sayap kelelawar memiliki kulit yang ....
2. Bagian menonjol, berbentuk garis pada telapak kaki cecak berfungsi sebagai ...
3. Bentuk paruh yang pipih dan lebar pada bebek berguna untuk ....
4. Kaktus merupakan tumbuhan yang hidup di daerah ....
5. Tumbuhan yang termasuk pemakan serangga ialah ....
6. Kelelawar mencari makan pada waktu ....
7. Duri pada kaktus sebenarnya merupakan ....
8. Kantong semar dan tumbuhan kejora menangkap serangga karena serangga
mengandung banyak ....
9. Makhluk hidup memiliki ciri khusus dengan tujuan ....
10. Untuk menangkap mangsa, cecak memiliki ....